Pada era kekaiasaran Jepang dahulu, terdapat pasukan khusus yang bertugas menyusup ke kubu lawan. Nama pasukan itu ialah ninja. Tugas utama ninja adalah melakukan penyusupan dan penyerangan ke markas lawan secara diam-diam dan bertindak seefektif mungkin tanpa meninggalkan jejak.
Asal Mula Ninja
Ketika era Kekaisaran Kamakura berkuasa di negeri sakura, kaisar menjalankan pemerintahannya secara militeristik atau keshogunan dari 1185 sampai 1333, masa kekuasaannya berlangsung selama 3 abad. Pada waktu itu pemerintahan dipegang oleh kaisar Sagami Kamakura yang memiliki tekad menaklukan kerajaan-kerajaan yang ada di seantero Jepang. Maka dari itu kaisar membangun kekuatan militernya, agar bisa memenangkan pertempuran.
Lantas, Kaisar membangun sebuah regu yang direkrut dari para tentara pilihan, yang mahir menggunakan pedang katana dan menguasai ilmu beladiri yang disebut ninjutsu. Pendekar-pendekar yang terampil bela diri ini lantas diberi nama ninja, yang artinya orang yang mahir menyusup. Ninja memakai seragam yang tertutup rapat, memakaibalakava yang menutupi mukanya.
Asal usul ninja tidak diketahui secara pasti, tetapi kemungkinan hal ini dimulai darit runtuhnya Dinasti T’ang dan terjadinya pergolakan politik di Cina pada abad 9, sehingga banyak pengungsi eksodus dari Cina ke Jepang untuk mencari perlindungan. Sebagaian dari mereka adalah para jendral besar, prajurit, dan biksu. Mereka menetap di propinsi Iga di pulau Honshu. Para jendral itu antara lain: Cho Gyokko, Ikai, dan Cho Busho. Mereka mengajarkan strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan, ilmu pengobatan, falsafah-falsafah tradisional, serta ilmu beladiri. Semuanya itu menyatu dengan kebudayaan dan kebiasaan setempat yang akhirnya menjadi satu ilmu yang disebut ninjutsu. Di tempat tersebut, para pengungsi membaur dengan penduduk setempat dan membangun keluarga. Karena para pengungsi tersebut datang ke Jepang secara ilegal, maka tempat tinggal mereka pun sedapat mungkin tidak berada di keramaian kota, melainkan di hutan-hutan atau tempat terpencil, karena itulah mereka hanya mengajarkan ilmu mereka kepada keluarganya serta penduduk di sekitar tempat tinggal yang sudah mereka anggap sebagai keluarga. Selama beberapa generasi, ninjutsu disempurnakan oleh masing-masing keluarga/klan menjadi seni berperang yang digabungkan dengan falsafah Bushido, spionase, taktik natural, serta berbagai ilmu beladiri.
Pada abad 12, klan samurai mulai memegang kekuasaan tinggi di Jepang. Ketika pertarungan perebutan kekuasaan semakin memanas di abad ke-14, informasi mengenai aktifitas dan kekuatan lawan menjadi penting. Para Daimyo mulai mempekerjakan para ninja untuk mengumpulkan informasi, serta merusak dan menghancurkan persediaan makanan atau gudang senjata lawan. Sejak itulah para ninja menjadi eksis dan aktif di kalangan para feodal raja-raja di Jepang. Untuk keperluan itulah masing-masing klan memiliki tradisi untuk mengajarkan ninjutsu hanya pada keluarganya. Karena keluarga-keluarga tersebut terdiri dari beberapa rumah, sehingga menjadi satu kampung atau desa yang disebut kampung atau desa ninja. ninja akhirnya berkembang menjadi mata-mat profesional yang digunakan untuk kepentingan para pemegang kekuasaan di Jepang. Ninja tetap eksis sampai jaman Edo (1600 – 1868).
Tugas Utama Ninja
Tugas ninja yang utama adalah menyusup atau melakukan spionase ke wilayah musuh untuk mematai-matai kubu lawan. Jika perlu, membunuh target yang telah diperintahkan oleh tuannya. Penyusupan ini dilakukan secara diam-diam tanpa bersuara dan rahasia.
Jika aksinya diketahui lawan, ninja harus lumpuhkan saksi mata seefesien mungkin dan pergi tanpa meninggalkan jejak. Para ninja bentukan kaisar ini tunduk terhadap aturan-aturan yang ketat sepertininpo. Antara lain wajib membawa rahasia sampai mati dan rela dihukum mati jika melakukan kesalahan fatal.
Ninja Merupakan Jalan Hidup
Mengabdi kepada daimyo merupakan kehormatan yang luar biasa. Menjadi ninja adalah pekerjaan yang terhormat dan sangat rahasia. Karena kerahasiaan itu maka terciptalah sebuah filosofi dan ajaran tentang ninja.
Ajaran ini bermula dari para pendeta-pendeta Shinto yang menjalankan semacam ritual pantangan bicara yang akhirnya menjadi sebuah seniatau nonuse yang bertindak diam dan efektif tanpa terlalu banyak bicara. Seni nonuse inilah yang mengilhami filosofi ninja yang selalu beraksi secara misterius dan rahasia.
Ninjutsu, Ilmu Beladiri Ninja
Ninjutsu merupakan ilmu beladiri dari Jepang yang diciptakan khusus untuk membekali ninja dari serangan lawan. Menurut catatan sejarah, ninjutsu diciptakan pada abad XII. Ilmu ini diajarkan kepada, anak-anak muda pilihan yang akan diangkat menjadi ninja. Pelatihan dasar ninjitsuditekankan pada pelatihan keseimbangan tubuh, ketangkasan, enduran dan kekuatan otot.
Level berikutnya diajari beladiri dengan tangan kosong atau taijutsu.Setelah level dasar mahir dikuasai, calon-calon ninja ini diajari berkelahi menggunakan pedang atau kenjutsu dan berbagai persenjataan rahasia khas ninja. Menginjak level mahir, ninja ini diajari bagaimana meracik amunisi, membuat jebakan-jebakan, dan ajaran-ajaran spiritual ninja.
Senjata-Senjata Rahasia Ninja
Ninja beda dengan pendekar lainnya. Keahlian ninja adalah melakukan spionase dan melakukan penyusupan, artinya dia bekerja sendirian di lapangan. Oleh karena itu, ninja dibekali sejumlah peralatan dan senjata yang efesien, tapi mematikan. Persenjataan itu antara lain:
a. Pedang katana
Pedang ini ditempa dengan menggunakan berbagai macam logam. Katana ini memiliki ketajaman dan kekokohan yang absolut.
b. Suriken
Suriken adalah senjata lembar rahasia milik ninja. Suriken terbuat dari besi yang bentuknya seperti bintang yang ujung-ujungnya tajam. Supaya memberi efek mematikan terkadang ujung-ujung suriken yang lancip ini diolesi racun.
sumber: AnneAhira.com
http://soloninjutsu.multiply.com/links
http://soloninjutsu.multiply.com/links
Tidak ada komentar:
Posting Komentar